Pengantar

Pengantar [Idul Fitri dan Spirit Perubahan]

Assalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.

Pembaca yang budiman, Bulan Ramadhan baru saja kita lalui. Puasanya telah kita lewati. Lalu ditutup dengan Perayaan Idul Fitri. Yang tersisa seharusnya takwa dalam diri. Sebabnya, takwa itulah tujuan akhir dari ibadah puasa Ramadhan yang kita jalankan. Demikian sebagaimana firman Allah SWT (yang artinya): Hai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan atas kalian berpuasa, sebagaimana puasa itu telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian, agar kalian bertakwa (QS al-Baqarah [2]: 183).

Takwa itu pula yang seharusnya menjadi muara perubahan pasca Ramadhan. Bukan saja perubahan secara personal, tetapi juga secara kolektif. Bukan saja perubahan secara nasional, tetapi juga secara global. Intinya perubahan ke arah ketakwaan secara total. Baik di level pribadi, masyarakat, negara bahkan di level dunia.

Ketakwaan secara total—baik di level pribadi, masyarakat, negara bahkan di level dunia—ini amat penting. Sebabnya, hanya dengan itulah keberkahan dari langit dan bumi Allah turunkan kepada umat manusia. Demikian sebagaimana firman-Nya (yang artinya): Jika penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan membukakan untuk mereka keberkahan dari langit dan bumi… (TQS al-A’raf [7]: 96).

Hanya saja, perubahan ke arah ketakwaan secara total dan global ini hanya mungkin terwujud saat kaum Muslim sedunia menerapkan syariah Islam secara kaaffah dalam institusi pemerintahan Islan, yakni Khilafah. Bukan sekadar Khilafah, tetapi Khilafah ‘alaa minhaaj an-nubuwwah. Khilafah inilah yang—sebagaimana dinubuwatkan Baginda Rasulullah saw.—akan muncul kembali untuk kedua kalinya. Bukan sekadar muncul, Khilafah yang kedua ini pun, sebagaimana juga dinubuwatkan oleh Rasulullah saw., yang akan meratakan dunia ini dengan Islam. Kekuasaan Khilafah ini bahkan akan meliputi seluruh bagian bumi di timur maupun di barat.

Di seputar itulah tema utama al-waie kali ini. Selain tema menarik lain lainnya. Selamat membaca!

Wassalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

5 × 2 =

Back to top button