Pengantar [Radikalisme: Perang Melawan Islam]
Assalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.
Pembaca yang budiman, radikalisme sebetulnya bukan isu baru. Isu ini muncul pertama kali seiring dengan isu terorisme. Sama-sama dimunculkan oleh Barat. Tujuannya pun sama: untuk melawan Islam dan kaum Muslim. Beda atas namanya saja. Dulu “war on terrorism”. Sekarang “war on radicalism”. Sasarannya tetap sama: Islam dan kaum Muslim.
Saat ini “perang melawan terorisme” (war on terrorism) sudah mulai kehilangan daya tariknya. Sudah mulai tak laku untuk dijual. Pasalnya, umat Islam dan dunia sudah banyak yang sadar, bahwa perang tersebut hanya dalih untuk memerangi Islam dan kaum Muslim. Bukan benar-benar ditujukan untuk menumpas terorisme. Faktanya, pelaku terorisme di dunia kebanyakan bukan Muslim. Anehnya, yang tertuduh dan selalu jadi tersangka adalah Muslim. Bahkan sering yang menjadi korban dari pelaku tindak terorisme adalah kaum Muslim itu sendiri. Di sisi lain, “perang melawan terorisme” tidak ditujukan pada pelaku negara. Padahal faktanya, terorisme negara lebih banyak memakan korban. Itulah terorisme yang dilakukan oleh AS dan sekutunya saat menyerang Afganistan dan Irak, misalnya. Juga terorisme Israel atas bangsa Palestina yang sudah berlangsung puluhan tahun.
Karena itulah, sepertinya perlu ada isu baru, sekaligus dalih baru, untuk memerangi Islam dan kaum Muslim. Dimunculkanlah isu radikalisme. Berikutnya, dimunculkan proyek baru “perang melawan radikalisme”. Perang ini jauh lebih luas obyek dan sasarannya ketimbang “perang melawan terorisme”. Pasalnya, “perang melawan radikalisme” menyasar siapapun—tentu kaum Muslim—yang anti Barat secara pemikiran maupun politik, yang ingin menerapkan syariah Islam secara kaffah dan menegakkan kembali Khilafah sebagai institusi pemerintahan global mereka.
Itu pula yang akhir-akhir ini terjadi di Tanah Air. Penguasa komprador Barat menjadi eksekutor di lapangan dalam “perang melawan radikalisme” ini. Bedanya, perang ini sekaligus dimanfaatkan oleh mereka untuk semakin mengokohkan dan melindungi kekuasaan mereka dari segala hal yang dianggap sebagai “ancaman negara”. Lagi-lagi sasarannya adalah Islam dan kaum Muslim. Inilah yang harus disadari dan diwaspadai oleh umat Islam.
Itulah tema utama al-waie kali ini, selain sejumlah tema menarik lainnya. Selamat membaca!
Wassalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.