Opini

Isu Radikalisme Bungkam Aktivis Islam?

Para pendengki Islam, baik negara-negara Barat maupun para antek-anteknya di negeri-negeri Muslim, senantiasa melakukan permusuhan terhadap Islam dan kaum Muslim. Setelah jargon terorisme tidak laku, kini jargon baru digunakan untuk menyerang Islam: radikalisme.

Sama seperti jargon sebelumnya, definisinya dibuat multitafsir sehingga memungkinkan untuk menggebuk siapa saja, baik yang masuk dalam definisi tersebut maupun yang dianggap mengancam negara ala rezim yang berkuasa saar ini.

Setiap kelompok Islam yang kritis dan bersebrangan dengan sepak terjang penguasa senantiasa dicap kelompok radikal. Ironisnya, stigma negatif kelompok radikal itu disematkan hanya pada kelompok Islam saja dan tidak berlaku bagi kelompok di luar Islam.

Istilah radikal menjadi alat propaganda yang digunakan untuk kelompok atau negara yang berseberangan dengan ideologi dan kepentingan Barat. Penggunaan istilah “Islam Radikal” sering dikaitkan dengan terorisme, penggunaan kekerasan untuk mencapai tujuan, skriptualis (hanya merujuk pada teks) dalam menafsirkan agama, menolak pluralitas (keberagaman) dan julukan-julukan yang dimaksudkan untuk memberikan kesan buruk.

Istilah tersebut juga digunakan secara sistematis untuk menyebut pihak-pihak yang menentang sistem ideologi Barat (Kapitalisme, Sekularisme, dan Demokrasi), ingin memperjuangkan syariah Islam, Khilafah Islam, menginginkan eliminasi Negara Yahudi dan melakukan jihad melawan Barat. Pantas saja, jika ada kesimpulan di masyarakat bahwa istilah radikalisme sengaja dibuat oleh Barat untuk menghancurkan umat Islam.

Isu radikalisme yang kembali di-trending-kan pada opini publik sejatinya adalah dalam rangka mengalihkan persoalan dari kegagalan kapitalisme-liberalisme di negeri ini. Korupsi menjerat para pejabat dan politisi semakin masif. Penguasaan Sumber Daya Alam (SDA) oleh asing dan aseng semakin tak terbendung. Kenaikan BBM dan tarif dasar listrik serta kebijakan pengutan pajak yang semakin mencekik rakyat terus terjadi.

Proyek radikalisme, yang sesungguhnya bentuk permusuhan terhadap Islam, akan menuai kegagalan atas izin Allah SWT. Sebabnya, proyek ini justru akan mempertebal keyakinan umat Islam atas kebenaran agamanya, dan semakin memperbesar ketidakpercayaan umat terhadap para penguasa sekular yang anti Islam. Jika ini terjadi, insyaAllah, pertolongan Allah SWT akan diturunkan kepada Kaum Muslim dalam waktu yang tidak akan lama lagi.

WalLaahu a’lam bi ash-shawaab. [Rantika Nur Asyifa]

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

five − 4 =

Back to top button