Opini

Melawan Komunisme

Komunisme menegakkan kehidupan masyarakat pada asas yang meniadakan Tuhan. Bagi kaum komunis, hidup di dunia adalah kehidupan yang bersifat materi. Kaum komunis menganggap agama sebagai penghambat kemajuan. Nietzsche, filosof eksistensialis yang sebagian ajarannya digunakan kelompok komunis, menyatakan, agama adalah candu masyarakat. Kaum komunis di Tanah Air saat mereka berjaya tak segan-segan melakukan teror dan aksi kekerasan terhadap kelompok agama dan para alim ulamanya.

Komunisme sebagai sebuah ideologi yang dibawa Karl Marx sudah menjadi momok dan paling brutal dari sejarah kelam di banyak negara. Ideologi ini paling sadis sudah menyebabkan 120 juta jiwa manusia musnah sejak awal muncul di tahun 1917 sampai tahun 1999. Korban rata-rata 4.500 orang dalam satu hari. Angka ini, tiga kali lipat banyak daripada total korban dari semua perang dunia dan perang lokal yang terjadi pada abad 20 sebanyak 38 juta korban.

Ideologi Komunisme diturunkan melalui pemikiran dan buku-buku Karl Marx dan Friedrich Engels. Lewat buku kedua tokoh tersebut, memang disebutkan bahwa perebutan kekuasaan dilakukan dengan kekerasan. Benturan fisik antar masyarakat (Historical Dialectical Materialism) juga merupakan sebuah keharusan untuk membentuk masyarakat baru yang lebih ideal.

Sejarah mencatat ideologi ini melakukan pemberontakan atau kudeta di 75 negara. Komunisme telah berhasil di 28 negara, namun gagal di 47 tempat.  Faktanya menarik, 24 negara dari 28 negara berpaham komunis sudah hancur lebur dan ekonominya amburadul, mengakibatkan rakyatnya mengungsi ke negara lain. Empat negara lain sedang terseok-seok, Dua negara mengadopsi ekonomi kapitalis, yaitu Cina dan Vietnam. Dua  negara lain menjalankan secara murni, namun menjadi negara miskin tidak berdaya: Kuba dan Korea Utara.

Komunisme yang berkembang oleh pemikir dan penggeraknya menjadi Marxisme, Leninisme, Stalinisme, Maoisme, Hoisme, Aiditisme dan PolPotisme telah mendapat kesempatan berkuasa atau setidaknya mempengaruhi kekuasaan di tempatnya. Walaupun sudah diberi kesempatan berkuasa di sejumlah negara, mereka gagal memenuhi obsesi mensejahterakan rakyat dan membentuk masyarakat ideal. Ketika pemimpin partai komunis memegang kekuasaan dan memimpin negara, ternyata mereka lebih bobrok, korup, tidak kompeten dan juga bahkan bisa membabat rakyat sendiri. Akhirnya, seperti bunga dandelion ditiup angin, negara-negara komunis itu runtuh dan rapuh berterbangan. Kemudian negara itu menyatakan membuang ideologi Komunisme. Ide sama rata sama rasa dan kemakmuran rakyat tidak pernah terwujud. Masyarakat ideal tanpa kelas juga hanya halu tingkat tinggi.

Puncaknya pada tahun 1991 pada saat Presiden Soviet Rusia Boris Yeltsin membubarkan Partai Komunis Soviet Rusia, partai komunis tertua di dunia. Rusia sudah tidak lagi memakai ideologi Komunisme sebagai dasar negara dan menyatakan sebagai ideologi bangkrut.

Negara komunis lain RRC, Kuba, Korea Utara, dan Vietnam tercengang. Merasa bernasib sama atas kemampuan Komunisme yang tidak bisa diandalkan. Sebagian negara melakukan perubahan dan mengkhianati ideologinya. Sebagian lain menerima menjadi negara sengsara.

Indonesia sudah lama meninggalkan ajaran ini bahkan melarang keberadaanya setelah terjadi pemberontakan G30S PKI. Uniknya, pemberontakan Komunisme di 75 negara itu umumnya satu kali saja, jika gagal maka tidak terjadi lagi. Namun, di Indonesia Komunisme sudah memegang rekor dunia tiga kali melakukan pemberontakan dan kudeta gagal pada tahun 1926, 1948, dan 1965.

Alhasil, kaum Muslim juga harus bergerak bersama menyatukan misi untuk melawan penyebaran ideologi Komunisme. Tentu dengan senjata ideologi Islam. Ideologi Islam secara alami merupakan lawan atas kezaliman dan ideologi yang berdasarkan materialisme ini. [Achmad Fathoni]

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

one × 1 =

Back to top button