Opini Khilafah Makin Viral
Sebuah survey yang dilakukan Alvara Research Center dan Mata Air Foundation telah merilis hasil: sebanyak 29,6 persen profesional setuju bahwa Negara Islam perlu diperjuangkan untuk penerapan Islam secara kâaffah dengan Khilafah sebagai bentuk negara. Profesional yang setuju Khilafah sebanyak 16 persen. Survey dilakukan terhadap 1200 responden di 6 kota besar Indonesia yakni Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan dan Makasar pada 10 September sampai 5 Oktober 2018.
Menanggapi hasil survey ini, Sekertaris Majelis Hakim dan HAM PP Muhammadiyah, Fajar Riza Ul Haq, mengatakan bahwa hasil survey ini adalah alarm buat semua pihak, bagaimana potret kecenderungan masyarakat Muslim kelas menengah di Indonesia saat ini. Apa yang ditunjukkan oleh hasil survey ini bukan datang secara tiba-tiba, tetapi hasil proses panjang yang konsekuensinya dirasakan sekarang. (Jpnn.com, 23/10/2017).
Survey lain yang dirilis oleh www.reuters.com menyebutkan bahwa hampir 20 persen pelajar SMA dan mahasiswa di Indonesia mendukung penegakan Khilafah di negeri mayoritas Muslim ini. Sebuah organisasi yang berbasis di Jakarta telah mensurvey 4200 pelajar SMA dan mahasiswa di SMA dan perguruan tinggi terkemuka di Pulau Jawa. Hasil survey menyatakan bahwa mereka siap berjihad untuk membela tegaknya kembali Khilafah Islamiyah.
Sementara itu, mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang sekaligus Ketua Dewan Pertimbangan MUI Pusat, Din Syamsuddin, yang mengadakan pertemuan dengan Ustad Abdul Somad di kediamannya di kawasan Ragunan, Jakarta Selatan pada Sabtu (3/11/2018), mengatakan bahwa Khilafah merupakan ajaran Islam yang tak perlu ditakuti. Khilafah merupakan salah satu bagian dari ajaran Islam yang berasal dari al-Quran (Kumparan.com, 3/11/2018).
Menghangatnya kembali opini Khilafah ditengah publik Indonesia tentu patut disyukuri. Berbagai kalangan baik profesional maupun tokoh ormas terus menegaskan bahwa Khilafah adalah ajaran Islam sesuai dengan al-Quran dan as-Sunnah. Jalan panjang berliku yang telah dijalani ormas-ormas Islam dalam mempromosikan gagasan Khilafah pada saat ini telah membuahkan hasil. Bukan saja kalangan kampus dan orang awam yang menerima Khilafah. Bahkan kaum profesional dan tokoh-tokoh Islam turut memberikan respon positif. Jelas, opini seputar Khilafah di negeri mayoritas Muslim ini terus bergulir tanpa bisa dibendung.
Apalagi tatanan kehidupan kapitalis sekular yang digawangi oleh Barat telah merenggut kebahagiaan Muslim di berbagai belahan dunia. Ketidakadilan global menjadi ancaman serius abad ini. Selama Barat tetap mengemban ideologi kapitalisme-sekularisme dalam menata dunia, selama itu pula seruan tentang Khilafah sebagai solusi atas problematika dunia akan semakin diterima kaum terdidik di Indonesia.
Apalagi tegaknya Khilafah untuk kali yang kedua telah dijanjikan oleh Allah SWT melalui lisan Rasulullah saw. Di antaranya Nabi saw. pernah bersabda, “…Setelah itu dating kembali masa Kekhilafahan yang mengikuti metode kenabian.” (HR Ahmad).
WalLâhu a’lam bi ash-shawâb. [Ani Agustini; Ibu Rumah Tangga, tinggal di Bandung.]